ARTIKEL

Sebagai pengajar Fisika sudah tak terhitung kiranya dengan pertanyaan, “Mengapa bisa suka Fisika?” atau “Mengapa  memilih jadi guru Fisika. Fisika kan sulit? Membosankan?  Kemudian meluncurlah sederetan pandangan menyeramkan seputar mata pelajaran yang satu ini. Awalnya, semangat sekali menjelaskan tentang asyiknya Fisika secara normatif. Tapi selau saja ada bantahan. Maklum memang sudah terdoktrin di masyarakat bahwa Fisika itu ibarat monster. Untuk membantah  anggapan tersebut, maka sebagai pendidik dipandang perlu untuk mengubah mind set “Fisika itu sulit dan membosankan”   pada siswa.  Katakanlah kata-kata positif (say to them positive words) dan jangan pernah mengatakan kata-kata negatif (negative words) pada siswa.  Yang tak kalah pentingnya sebagai pendidik harus berani  merubah dan memperbaiki  sikap  maupun  metode mengajar yang selama ini dijalankan dalam mengajarkan fisika, sehingga pelajaran fisika menjadi lebih mudah dan disenangi siswa.   

Bagi pedidik,   mengajar itu ibarat skenario dalam film. Tidak akan ada film yang baik dan enak ditonton tanpa skenario yang baik. Begitu pula, tidak akan ada pembelajaran yang berhasil tanpa persiapan yang benar. Kehadiran teknologi infomasi khususnya dunia internet saat ini sangat membantu pendidik untuk lebih total mengajarkan konsep-konsep dan hukum-hukum Fisika. Pemanfaatan Teknologi Informasi yang dibuat layaknya sebuah sajian film  untuk pembelajaran fisika. Tentu saja hal ini harus didukung dengan kompetensi guru dalam menguasai Tehnologi Informasi. Sudah sepatutnya guru tidak boleh GAPTEK, karena banyak manfaat yang didapat dari Tehnologi Informasi untuk dunia pendidikan. Dengan media pembelajaran berbasis Tehnologi Informasi maka konsep fisika yang abstrak dan sulit dipahami,  menjadi mudah dipahami dan menyenangkan.
Berikut ini adalah salah satu  contoh  pengalaman penulis ketika mengajarkan materi fluida statis  pada Pokok Bahasan Tekanan Hidrostatis.  Adapun langkah-langkah yang dilakukan   penulis   sebagai berikut :
A.   Sebelum melakukan KBM :
1.    Membuat diktat atau modul  Materi pelajaran Fluida Statis  dengan bahasa yang mudah dipahami siswa.
2.  Membuat alat peraga untuk menjelaskan pemahaman  Fluida statis khususnya konsep Tekanan Hidrostatis, dengan disertai  praktikum sederhana yang dilakukan saat KBM berlangsung dengan melibatkan siswa dikelas.
3.    Membuat Powerpoint tentang Materi Fluida statis  Pokok Bahasan  Tekanan Hidrostatis (bisa juga melihat dari internet kemudian dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pendidik). Hal ini dilakukan  agar saat Proses belajar mengajar berlangsung siswa paham dengan konsep yang diberikan dan ketepatan waktu sesuai dengan RPP.
4.    Setelah Persiapan penguasaan Materi ajar dan persiapan pembuatan alat peraga selesai, pendidik mencobakan apa yang telah dipersiapkan dengan melakukan uji coba mengajar              (membuat video amatir sendiri) , hal ini dimaksud agar penulis  mengetahui   ketepatan alokasi waktu penyampain materi  dan   kekurangan sikap saat penyajian materi berlangsung.
5.         Memberikan quiz interaktif, yaitu dengan membaca soal satu persatu dan siswa langsung menjawab.. penulis berikan waktu yang terbatas untuk menjawab soal tersebut.
7.    Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) secara individu berupa soal-soal latihan  diakhir penyampaian materi dan memberikan tugas kelompok berupa pembuatan video praktikum Tekanan Hidrostatis .
8..   Penulis melakukan evaluasi terhadap cara  mengajar,  dilakukan dengan memberikan questioner pada siswa terhadap cara mengajar penulis.
9.    Menyiapkan Kamera untuk mendokumentasikan saat KBM berlangsung.  Kegunaannya :
  a. Untuk  siswa  :  jika siswa belum paham materi yang disampaikan atau siswa tidak hadir di kelas,  maka siswa dapat melihat ulang video penayangan saat KBM .
  b. Untuk pendidik :  sebagai acuan dan koreksi diri jika ada kekurangan saat KBM berlangsung
10.  Mencatat  point-point yang akan disampaikan sebelum KBM Berlangsung
B.    Saat KBM berlangsung :
1.    Menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan.    Diawal pelajaran, memberi salam dan mengabsen siswa dengan sikap yang ramah. mereview pembelajaran terdahulu, Saat mulai masuk ke materi Fluida Statis, mengusahakan untuk masuk ke dunia siswa” kemudian “mengajak mereka ke dunia Fisika” (prinsip  Quantum Teaching). Menceritakan terlebih dahulu analogi yang berhubungan dengan dunia siswa apa itu tekanan hidrostatis , barulah di jelaskan hal–hal yang rumit semudah mungkin dengan bantuan alat peraga maupun powerpoint.
2.    Menyampaikan materi fluida  dengan singkat dan memberikan point- point penting dengan sistem ajar yang interaktif berupa tanya jawab dan peragaan alat yang telah disediakan. (Dengan bantuan siswa untuk melakukan peragaan alat saat proses KBM berlangsung)  ,sedangkan untuk penjelasan lebih detail penulis menggunakan soal-soal latihan.  Dengan memilih  soal-soal sedemikian rupa sehingga siswa akan mengerti materi yang telah disampaikan sebelumnya secara bertahap, Namun perlu diketahui, jika  ingin menjelaskan materi dengan singkat maka pendidik harus menguasai materi dengan baik.
3.    memberikan nilai  dan reword adalah penyemangat ampuh
Pada saat siswa sedang mengerjakan soal latihan, penulis berjalan menghampiri siswa satu persatu dengan memperhatikan cara siswa mengerjakan soal, jika siswa menyelesaikan soal dengan benar maka penulis memberikan tanda ceklis, jika siswa melakukan kesalahan maka penulis membimbing siswa untuk mengerjakan soal hingga siswa menjawab dengan benar. Selanjutnya selalu memberikan motivasi ataupun pujian sehingga siswa semangat dalam belajar. Jika seorang siswa mendapat nilai yang baik, hampir dapat dipastikan dia akan “jatuh cinta” dengan pelajaran tersebut. Berdasarkan pada fakta ini, disarankan untuk membiarkan siswa-siswi senang dan bangga dengan nilai-nilai mereka. Namun di sisi yang lain, penulis  harus bijaksana dalam memberikan nilai, jangan membiarkan siswa  mendapatkan nilai yang baik namun sebenarnya mereka tidak mengerti materi dengan baik.
Izinkan penulis  menceritakan salah satu pengalamannya  mengenai hal ini, penulis memberikan tugas diakhir pelajaran pada siswa berupa tugas kelompok membuat video praktikum dengan alat-alat barang bekas. Dan memberikan reword berupa nilai praktek yang lebih dari KKM jika hasilnya bagus. Siswa antusias dan semangat mengerjakannya,  hasilnya pun sungguh luar biasa.  Ternyata pengetahuan siswa tentang Tehnologi Informasi sangat bagus, terbukti dengan penayangan videonya siswa mampu memodifikasi powerpoint dan suara  maupun musik sangat sesuai.
       pada suatu keadaan tertentu, kadang penulis  merasa perlu memberikan poin-poin yang berfungsi untuk menambah nilai ulangan mereka. Salah satu cara untuk memperoleh point tersebut adalah dengan memberikan satu soal diberikan dan membiarkan mereka mengerjakannya dengan diizinkan membuka catatan mereka, namun tidak boleh bekerja sama dengan teman-temannya. Hal ini bertujuan agar mereka mengecek diri mereka sendiri apakah mereka sudah mempunyai catatan yang lengkap dan mengerti dengan catatan mereka. Kemudian, setelah waktu tertentu, hasil kerja siswa-siswi dikumpulkan dan langsung diberikan poin. Begitu seterusnya dengan memvariasikan soal mulai dari yang dasar dan terkadang dapat pula disisipkan soal-soal “sulit atau menantang” (soal-soal “menantang” tidak perlu menjadi fokus, karena tujuan belajar di kelas bukan untuk mencetak siswa-siswi yang ahli, namun siswa-siswi yang paham dan tertarik pada materi).
Selain itu, dapat juga divariasikan dengan mengerjakan soal dengan catatan tertutup, ini untuk melatih mereka dalam kondisi test. Dengan demikian siswa-siswi akan mendapatkan dua manfaat sekaligus, yaitu nilai tes baik dan penguasaan materi pun baik. Memberikan reword bila siswa membuat tugas atau alat peraga terbaik.
5.    Pastikan kelas selalu kondusif.
Menjaga kondusifitas kelas sangatlah penting, Kadang kita menemukan  sebagian kelas yang  siswa-siswi  super aktif, tetapi sebagian kelas lainnya super pasif. Hindari keduanya!. Hal ini untuk menjaga komunikasi tetap terjaga dengan baik. Agar kelas tetap dalam keadaan kondusif, maka pendidik harus bersikap tegas, namun di sisi lain  bersikap bersahabat dan menjadi pribadi yang menyenangkan buat  siswa siswi. Jadi dapat disimpulkan bahwa selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung, suasana kelas harus tetap nyaman bagi siswa-siswi dan pengajar, namun sekaligus harus tetap dalam keadaan yang kondusif.
Dari penjelasan di atas  dapat disimpulkan keberhasilan dalam mengajar terletak pada pendidik, baik sikap maupun kemampuan penguasaan materi, penyediaan media dan alat pelajaran perlu perencanaan  dan skenario yang tepat agar KBM berjalan dengan baik.   Dan hasil yang diharapkan siswa  senang dan  mudah memahami konsep materi yang diajarkan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar